INDRAGIRI.com, Tembilahan, 24 September 2024 – Sebagai upaya melestarikan dan memperkuat identitas budaya Melayu, sebuah workshop bertajuk "Epigrafi Aksara Pallawa dalam Bahasa Melayu Kuno sebagai Penguatan Identitas Melayu di Provinsi Riau" diselenggarakan di Unico Coffee, Tembilahan, pada hari Selasa, 24 September 2024.
Acara ini dibuka secara resmi oleh PJ. Bupati Indragiri Hilir (Inhil), yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Junaidi Ismail,. S.Sos., M.Si, Asisten II Pemkab Inhil. Dalam sambutannya, Junaidi menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan budaya lokal dalam memperkuat jati diri masyarakat, terutama bagi generasi muda.
Workshop ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting daerah, di antaranya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Inhil Qudri Ramaputera,SH., MH., yang menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai sejarah dan budaya kepada masyarakat, terutama di tengah derasnya arus globalisasi.
Sebagai narasumber utama, hadir Dr. Wahyu Rizky Andhifani, S.S., M.M., seorang peneliti ahli muda dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah, BRIN, serta Ketua Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) untuk periode 2024-2027. Dr. Wahyu dalam pemaparannya menyoroti pentingnya pelestarian Aksara Pallawa dalam Bahasa Melayu Kuno sebagai bagian dari sejarah panjang kebudayaan Riau.
“Epigrafi bukan hanya soal menafsirkan tulisan di batu-batu kuno, tapi juga memahami7 identitas bangsa dari masa lalu. Bahasa Melayu Kuno yang tertulis dalam aksara Pallawa menjadi bagian penting dalam sejarah kebudayaan Riau,” ujar Dr. Wahyu.
Ketua panitia kegiatan, Adam Satria, yang juga merupakan penerima FPX 2024, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Adam berharap workshop ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan aksara kuno di Provinsi Riau.
Workshop ini mendapat perhatian khusus karena relevansinya dengan upaya penguatan budaya lokal, terutama dalam kaitannya dengan warisan tulisan dan bahasa yang pernah digunakan oleh leluhur masyarakat Melayu. Penerima FPX 2024 BPK Wilayah IV turut berperan sebagai penyelenggara acara ini, bersama dengan dukungan penuh dari Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, diharapkan warisan budaya Melayu, terutama dalam hal bahasa dan aksara, dapat terus dipelajari, dikembangkan, dan dijaga eksistensinya di tengah modernisasi yang semakin pesat. (Rep/Dirman)
0 Komentar