INDRAGIRI.com, Pekanbaru – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menginformasikan bahwa Provinsi Riau mencatat adanya 72 titik panas atau hotspot, dengan konsentrasi tertinggi berada di Kabupaten Kampar dan Pelalawan.
Kepala BMKG Pekanbaru, Irwansyah Nasution, pada hari Senin menyebutkan bahwa titik api di wilayah Pelalawan mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan, bahkan aroma asap sudah tercium di perbatasan Pelalawan dan Siak.
“Untuk area Pekanbaru sendiri, aroma asap tidak terlalu tercium kecuali di daerah yang berbatasan dengan Pelalawan dan Siak,” jelas Irwansyah.
Peningkatan jumlah titik panas ini terpantau secara signifikan di Kampar dan Indragiri Hulu, dengan masing-masing 15 dan 12 titik. Selain itu, peningkatan juga terlihat di beberapa kabupaten lain seperti Bengkalis yang mendeteksi sembilan titik, Rokan Hulu delapan titik, serta Pelalawan, Siak, dan Indragiri Hilir masing-masing enam titik. Kabupaten Rokan Hilir mencatat enam titik panas, sementara Kota Dumai dua titik, dan Kepulauan Meranti satu titik.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengurangi aktivitas di luar rumah mengingat cuaca panas belakangan ini,” tambah Irwansyah.
Menurut penjelasannya, kondisi panas ini disebabkan oleh dampak siklon tropis Trami yang terpantau di Laut Filipina, mengakibatkan perputaran angin di sekitar wilayah tersebut dan berujung pada rendahnya potensi hujan di Riau meskipun sudah memasuki musim hujan.
Irwansyah juga menjelaskan bahwa panasnya cuaca saat ini disebabkan oleh minimnya pertumbuhan awan di langit Riau, sehingga sinar matahari menyengat langsung tanpa hambatan awan tebal. *
0 Komentar