Breaking News

Inhil Perlu Pemimpin yang Tidak Biasa | Said Maskur, M.Ag., Ph.D

 


INDRAGIRI.com, OPINI - Indragiri Hilir (Inhil) memang perlu seorang pemimpin yang bukan sekadar pemimpin administrasi, melainkan pemimpin inovatif yang memiliki visi besar dan kemampuan untuk mengubah potensi daerah menjadi kekuatan nyata. 

Pemimpin biasa, yang hanya fokus pada rutinitas dan hal-hal administratif, cenderung mengarahkan pemerintahannya pada pemenuhan tugas harian tanpa menggali secara mendalam sumber daya dan keunikan yang dimiliki daerah. Padahal, Inhil kaya akan potensi, baik dari segi sumber daya alam, kebudayaan, maupun posisinya yang strategis.

Teori transformational leadership (kepemimpinan transformasional) menyebutkan bahwa pemimpin yang baik tidak hanya menyesuaikan diri dengan keadaan, tetapi juga mampu menggerakkan perubahan.

Pemimpin seperti ini mampu memberi inspirasi, merangsang inovasi, dan membawa masyarakatnya pada pencapaian yang lebih besar. Inhil membutuhkan pemimpin transformasional yang tidak hanya melanjutkan kebijakan lama, tetapi juga berpikir progresif, berani mengambil risiko yang terukur, serta memiliki visi jangka panjang untuk kemajuan.

Contoh sederhana dapat dilihat pada pengelolaan anggaran. Ketika seorang pemimpin hanya menjalankan fungsi administratif, anggaran sering kali habis hanya untuk kebutuhan dasar pemerintahan tanpa memikirkan bagaimana mengembangkan potensi lokal yang berkelanjutan. Ketika pemimpin hanya berfokus pada “sekadar menjalankan tugas,” maka seringkali dana yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan mendasar, bahkan terkadang kurang. Inhil memiliki banyak potensi, namun banyak potensi itu tertahan atau terbengkalai karena minimnya inisiatif untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Pendekatan eksperimental atau sekadar coba-coba justru berisiko merugikan masyarakat, karena setiap kebijakan yang tidak matang bisa berdampak langsung pada kehidupan warga. 

Masyarakat bukanlah laboratorium eksperimen, tetapi elemen penting yang membutuhkan pemimpin yang mampu mendengarkan aspirasi mereka serta menciptakan kebijakan yang benar-benar membangun. Misalnya, potensi kelapa di Inhil bisa menjadi sumber pendapatan besar jika dikelola secara modern dan inovatif. 

Dengan demikian, seorang pemimpin yang visioner akan memanfaatkan sumber daya ini untuk mengangkat ekonomi rakyat dan mengurangi ketergantungan pada anggaran rutin.

Untuk menghindari stagnasi, pemimpin di Inhil perlu memiliki keberanian untuk berpikir di luar kebiasaan, menciptakan strategi jangka panjang, dan melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan. 

Sebuah kepemimpinan yang transformatif akan menjadikan Inhil lebih dari sekadar daerah dengan sumber daya besar yang belum termanfaatkan, melainkan pusat ekonomi yang produktif dan mandiri. Masyarakat Inhil layak mendapatkan pemimpin yang tidak hanya menjalankan rutinitas, tetapi membawa perubahan nyata. *

----------

Penulis :

Said Maskur, M. Ag. Ph.D ( Rektor IAI Ar Risalah Inhil Riau. Dosen Tamu  UTHM Malaysia, Akademisi Kepri )


0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close